Ratusan Tanaman Hias Di BS Mati, Serasa Musim Gugur Di Korea

Tanaman hias yang mati sekilas mirip dengan suasana di korea pada saat musim gugur, Rabu (18/10)/ (Foto : Beta)

Alankanews.com, Bengkulu-- Sejumlah jalan di Bengkulu Selatan akhir-akhir ini diselimuti dengan tanaman hias yang mati. Tanaman hias yang mati tersebut sekilas mirip dengan suasana di korea pada saat musim gugur.

Penyebab matinya tanaman hias karena musim kemarau yang terjadi sejak awal Agustus di Kabupaten Bengkulu Selatan. Sehingga sejumlah daun tanaman hias menjadi berwarna kuning kecoklatan.

Keadaan tersebut dialami oleh ratusan tanaman hias yang ada di beberapa jalan Kota Manna, khususnya tanaman pucuk merah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) BS, Ir Haroni menjelaskan, penyebab matinya ratusan tanaman hias murni karena musim kemarau yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir.

“Iya benar ada ratusan tanaman hias jenis pucuk merah yang mengalami kekeringan dan mati karena dampak kemarau. Bahkan tanaman hias lainnya yang baru ditanam di median jalan juga mati karena musim kemarau ini,” jelas Haroni, Rabu (18/10).

 Ia juga menjelaskan, pihak DLHK sudah berupaya semaksimal mungkin melakukan pencegahan agar tanaman hias tidak mati. Namun upaya tersebut tidak dapat mencegah terjadi kekeringan pada tumbuhan yang akhirnya layu dan mati.

“Kita sudah lakukan penyiraman pada tanaman hias yang ada di median jalan setidaknya seminggu tiga kali. Dalam penyiraman kita lakukan pada sore dan malam hari, agar air yang disiramkan ke tanaman dapat menyerap dengan maksimal. Sebab jika dilakukan siang hari penyiram tidak berdampak maksimal karena adanya penguapan di saat musim kemarau saat ini,” ujar Haroni.

Selain karena kepanasan Haroni juga menambahkan, penyebab ratusan tanaman hias mati di median jalan juga dikarenakan lapisan tanah yang ada di median jalan sangat berpengaruh pada daya tahan tanaman hias yang ditanam.

 “Terkadang lapisan tanah yang ada di median jalan di bagian bawahnya ada aspal. Sehingga akar tanaman tidak dapat lebih dalam menembus tanah yang terhalang aspal,” sambung Haroni.

Untuk tanaman hias yang mati nantinya akan diganti dengan tanaman hias yang baru pada saat cuaca sudah memadai, hal ini sebagai upaya untuk mempertahankan keindahan kota dengan tanaman hias yang ada di median jalan.

“Nanti kita akan ganti dengan tanaman baru melihat keadaan cuaca yang telah mendukung. Kita juga sedang berupaya membudidayakan tanaman hias jenis tabebuya yang daya tahannya lebih baik di semua keadaan, namun melihat anggaran. Kami juga butuh armada baru untuk menyiram tanaman hias berupa mobil tangki. Sebab kami menyiram tanaman dengan mobil truk yang ada tong airnya selama ini,” tutup Haroni. 

Reporter : Beta Kurnia

Editor : Aisyah Oktavia