Alankanews.com, Bengkulu -- Di balik tampilannya yang sederhana, ceker ayam menyimpan potensi ekonomi yang luar biasa. Bagian kaki ayam ini sering dianggap sebagai limbah atau bagian yang kurang bernilai dibandingkan daging dada atau paha. Namun, tren kuliner dan industri pengolahan makanan membuktikan sebaliknya: ceker ayam kini menjadi komoditas bernilai tinggi di pasar lokal maupun ekspor.
1. Potensi Pasar Ceker Ayam
Ceker ayam memiliki pangsa pasar yang luas, mulai dari pedagang kaki lima hingga restoran mewah. Di Indonesia, olahan seperti ceker mercon, ceker setan, dan ceker pedas manis sangat digemari oleh berbagai kalangan, terutama generasi muda. Bahkan, permintaan ekspor ceker ayam ke negara-negara seperti Tiongkok sangat tinggi, karena di sana ceker ayam dianggap makanan lezat dan bergizi.
2. Nilai Tambah Lewat Inovasi Produk
Salah satu alasan ceker ayam menjadi bernilai ekonomis tinggi adalah karena dapat diolah menjadi berbagai produk bernilai jual tinggi, antara lain:
- Ceker ayam siap saji (frozen food)
- Keripik ceker ayam
- Ceker ayam kemasan instan (retort pouch)
- Kaldu dan ekstrak kolagen
Dengan inovasi, harga jual ceker ayam bisa naik berkali-kali lipat dari harga mentahnya yang relatif murah.
3. Kaya Nutrisi dan Potensi Kesehatan
Ceker ayam kaya akan kolagen, kalsium, dan protein yang baik untuk kesehatan kulit dan sendi. Fakta ini semakin memperkuat posisi ceker ayam dalam pasar makanan fungsional atau functional food, yang saat ini sedang tren di kalangan konsumen yang peduli kesehatan.
4. Peluang Bisnis dan UMKM
Karena modal yang relatif kecil dan bahan baku yang mudah didapat, ceker ayam adalah peluang emas bagi pelaku UMKM. Banyak pengusaha pemula memulai bisnis dari dapur rumah dengan menjual ceker ayam olahan secara online, lewat media sosial dan aplikasi pesan antar makanan. Margin keuntungannya pun cukup tinggi, mengingat biaya produksi rendah dan harga jual bisa mencapai Rp20.000 - 50.000 per porsi.
5. Tantangan dan Solusi
Meski menjanjikan, pengolahan ceker ayam menghadapi tantangan seperti:
- Sanitasi dan pengolahan yang higienis
- Persaingan pasar yang ketat
- Distribusi dan pengemasan produk yang awet
Solusinya adalah dengan mengikuti pelatihan pengolahan pangan, memanfaatkan teknologi pengemasan modern, serta menjaga standar kualitas yang konsisten.
Ceker ayam bukan lagi sekadar bagian “sisa” dari ayam, melainkan sumber penghasilan bernilai tinggi jika dikelola dengan baik. Dengan kreativitas dan inovasi, siapa pun bisa mengubah ceker ayam menjadi produk unggulan yang menguntungkan — baik untuk pasar lokal maupun internasional.
Penulis: Cyntia P
Editor: Gita KMS