Alankanews.com -- Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus mendorong percepatan pengerukan alur pelayaran di Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu. Guna menjaga kelancaran operasional, koordinasi intensif dilakukan bersama PT Pelindo (Persero) Regional 2 Bengkulu serta pemangku kepentingan terkait, termasuk dalam penyediaan skema rede transport selama pengerjaan berlangsung.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Muhammad Masyhud, menyampaikan bahwa lonjakan jumlah penumpang terjadi pada masa libur sekolah dan perayaan Pesta Budaya Tabot dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah. Hal itu berdampak langsung pada peningkatan aktivitas kapal KMP Pulo Tello yang melayani rute Bengkulu–Pulau Enggano.
"Pada 25 Juni 2025, KMP Pulo Tello mengangkut 241 penumpang dari Pulau Enggano dan 190 penumpang dari Bengkulu. Karena adanya pengerukan, kapal berlabuh di luar kolam pelabuhan. Proses rede transport kemudian dilakukan dengan Kapal Negara Patroli KNP 359, KNP 5262, serta Kapal Pandu Pelindo dan 1 unit kapal RBB Basarnas menuju Dermaga Nusantara dan Dermaga ASDP," terang Masyhud dalam keterangan resmi, Jumat (27/6/2025).
Layanan rede transport ini, lanjutnya, merupakan bentuk komitmen bersama menjaga konektivitas laut dari dan ke Pulau Enggano. Pelaksanaannya melibatkan Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu, BPTD Kelas III Bengkulu, TNI, Polri, PT Pelindo, PT Pertamina, dan PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bengkulu.
Masyhud juga menegaskan bahwa pengawasan terhadap pengerjaan pengerukan dilakukan secara ketat oleh KSOP Kelas III Pulau Baai Bengkulu untuk memastikan pekerjaan berjalan sesuai metode dan jadwal yang telah ditetapkan.
"Targetnya, tahap pertama pembukaan alur darurat rampung pada akhir Juni 2025. Alur ini memiliki kedalaman -4 meter LWS dan lebar 60 meter. Sejak penugasan diterima, Pelindo telah mengerahkan alat berat termasuk kapal keruk berkapasitas besar," ujarnya.
Selain itu, KSOP juga melaksanakan pemeriksaan kelaiklautan terhadap kapal-kapal yang berada di dalam dan luar kolam pelabuhan demi menjamin keselamatan pelayaran.
"Sebanyak 15 kapal di dalam kolam bandar dan 4 kapal di luar kolam telah diperiksa kelayakannya untuk memastikan operasional tetap aman selama pengerjaan berlangsung," tutup Masyhud.
Reporter : Cyntia P
Editor : Gita KMS