Alankanews.com,Kota Bengkulu—Tahun baru 2025, harga cabai merah keriting di pasar panorama Bengkulu mengalami lonjakan tajam hingga mencapai Rp 80 ribu per kilogram. Sebelumnya, harga komoditas ini sempat berada di angka Rp 20 ribu per kilogram, menyebabkan keluhan dari masyarakat karena tingginya harga salah satu bahan pokok tersebut, Rabu (01/01/2024).
Kenaikan harga ini terjadi sejak tiga minggu terakhir, bertepatan dengan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Pedagang di Pasar Panorama, Wati (40), menjelaskan bahwa kenaikan ini dipicu oleh meningkatnya permintaan dan terbatasnya pasokan dari para petani.
“Harga cabai terus naik sejak tiga minggu terakhir. Awalnya hanya naik sedikit, tapi sekarang mencapai Rp 80 ribu per kilogram. Banyak pelanggan yang mengeluh, tapi kami juga tidak bisa berbuat banyak karena harga dari pemasok memang sudah tinggi,” ujar Wati
Warga yang biasa membeli cabai dalam jumlah besar untuk kebutuhan rumah tangga juga turut merasakan dampaknya. Salah seorang pembeli, Sulastri (35), mengaku terpaksa mengurangi konsumsi cabai dalam masakannya.
“Biasanya saya beli setengah kilogram cabai untuk kebutuhan seminggu, sekarang cuma bisa beli seperempat kilogram karena mahal sekali. Kalau begini terus, kami kesulitan,” keluh Sulastri.
Kenaikan harga cabai ini tidak hanya memengaruhi para konsumen, tetapi juga para pedagang yang harus menyesuaikan strategi penjualan agar tetap bisa memenuhi kebutuhan pelanggan.
Pemerintah daerah diharapkan segera mengambil langkah untuk mengatasi permasalahan ini, seperti menambah pasokan atau melakukan operasi pasar demi menstabilkan harga cabai di pasaran.
Penulis : Aisyah Aprielia Lupti
Editor : Andrini Ratna Dilla