Alankanews.com,Seluma--Sebuah kecelakaan tunggal terjadi di ruas Jalan Lintas Bengkulu-Manna, tepatnya di Desa Air Teras, Kecamatan Talo, pada Minggu dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Sebuah truk box bermuatan paket yang dikemudikan oleh Firen Dicha Altalarik Ilofvy (23), warga Desa Air Periukan, Kecamatan Air Periukan, menabrak tiang listrik PLN hingga roboh dan menimpa rumah warga setempat, Minggu (22/12/2024) Kemarin.
Peristiwa bermula saat Firen, bersama kernetnya, Rolando Gustendi (21) yang berasal dari Desa Talang Perapat, Kecamatan Seluma Barat, sedang dalam perjalanan dari Kota Bengkulu menuju Manna, Bengkulu Selatan. Namun, setibanya di tikungan Desa Air Teras, sopir yang mengantuk tidak dapat mengendalikan laju truk, sehingga keluar jalur dan menabrak tiang PLN.
Warga setempat, Yetni, yang menyaksikan kejadian tersebut menyampaikan bahwa sopir mengaku sedang mengantuk.
"Sopirnya ngakunya mengantuk mas, rencana mau ke Manna Bengkulu Selatan," ujar Yetni singkat.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini. Namun, akibat tiang PLN yang roboh, listrik di wilayah Talo dan sekitarnya terputus, menyebabkan pemadaman listrik yang cukup lama. Truk box kini telah diamankan oleh petugas kepolisian di Polsek Talo untuk proses lebih lanjut.
Petugas dari ULP PLN Rayon Tais segera turun tangan untuk mengevakuasi tiang listrik yang roboh di tengah jalan. Koordinator Pelayanan Teknis ULP PLN Rayon Tais, Slamet Haryanto, mengonfirmasi bahwa upaya pemulihan dilakukan untuk mengatasi gangguan tersebut.
"Untuk kejadian di Talo, sudah kami evakuasi, dan listrik yang padam mulai diperbaiki," ujar Slamet pada Minggu sore.
Selain itu, petugas PLN juga tengah mengatasi pemadaman listrik yang sudah berlangsung sejak Jumat, 20 Desember 2024, di sebagian besar Kecamatan Ulu Talo. Menurut Kepala Desa Pagar Banyu, Wentar, listrik di wilayah tersebut baru kembali menyala pada pukul 15.00 WIB pada hari Minggu.
"Alhamdulillah, sudah mulai hidup listrik. Sekitar pukul 15.00 WIB," ujar Wentar.
Terkait dengan pemadaman yang terjadi sejak Jumat, Slamet Haryanto menjelaskan bahwa cuaca ekstrem yang melanda daerah tersebut menyebabkan beberapa tiang listrik roboh dan tertimpa tanaman yang tumbuh di sekitar jaringan listrik. Selain itu, hujan disertai angin kencang juga membuat beberapa jaringan kabel PLN terputus akibat tertimpa tanaman.
"Ada sekitar 3 tiang listrik yang roboh sejak Jumat lalu, jadi harus diperbaiki. Selain itu, tanam tumbuh yang menimpa jaringan listrik juga menyebabkan pemadaman," tambah Slamet.
Manajer ULP PLN Rayon Tais, Wahyudi Putra, mengimbau warga untuk bersabar terkait pemadaman yang terjadi. Ia menjelaskan bahwa pemadaman listrik bukanlah hal yang diinginkan pihak PLN, namun dilakukan demi kelancaran aliran listrik itu sendiri, salah satunya dengan melakukan pemangkasan tanaman yang mengganggu jaringan kabel.
"90 persen pemadaman listrik dilakukan untuk pemangkasan tanam tumbuh yang mengganggu jaringan kabel PLN," jelas Wahyudi. PLN pun berharap agar warga dapat mengikhlaskan jika tanaman yang mengganggu kabel dipangkas dan segera memberi informasi agar petugas dapat segera menindaklanjutinya, tutup Wahyudi.
Pemulihan aliran listrik yang sempat terganggu diharapkan dapat berjalan lancar, seiring dengan selesainya perbaikan dan pemangkasan tanaman yang mengganggu jaringan.
Penulis : Septon
Editor : Andrini Ratna Dilla